Minggu, 04 Desember 2016

Teruntuk Sahabatku

Kita semua pasti memiliki satu atau lebih sahabat. Kita merasa nyaman bila bersama sahabat kita, susah senang pernah kita lalui bersamanya. Namun karena kesibukkan masing-masing kita menjadi jauh dengan sahabat kita itu.

Nah kali ini saya akan bercerita tentang satu sahabat saya. Yak!nama sahabat saya itu Nia. Saya berteman dengannya sejak SMP, belum lama-lama kali sih. Tapi saya dan Nia itu seperti layaknya saudara atau adik kakak ehe. Saya dan sahabat saya ini saat SMP satu sekolah dan sekelas juga. Berawal dari sksd, saling curhat-curhatan, saling adu mulut juga pernah ehehe. Dan akhirnya bisa saling tahu satu sama lain. Dan ketika SMA, kami tetap satu sekolah namun beda kelas, dianya Aksel dan saya nya Unggulan tapi walaupun begitu kami masih saling berjumpa. Dan pastinya dia tamat duluan dong, jadinya saya berpisah dengannya. Dan dia kuliah saat saya masih 3 SMA. Alhamdulillah sekali dia lulus di FK guys, yey!lama kelamaan, kami hampir tidak berhubungan, karena sibuk dengan kegiatan masing-masing. Dan saya merasa sedih, karena tempat curhatan saya tidak ada lagi.

Dan sekarang saya sudah berkuliah di Psikologi dan ternyata kampus kami sebelahan, yuyy. Namun walaupun berdeketan, kami jarang berjumpa. Yak karena masih sibuk dengan kegiatan masing-masing. Bahkan untuk saling berkomunikasi juga jarang. Saya seperti kehilangan orang yang begitu saya sayangi. 

Ketika waktu luang saya suka meningat-ingat moment-moment bersama sahabat saya ini. Dari saling curhat, jalan bareng kesana kemari, tidur dirumah satu sama lain. Namun sekarang sudah sangatlah susah untuk kembali mengulang moment-moment itu lagi, mengingat betapa susahnya kami untuk saling bertemu satu sama lain, cerita tentang bagaimana keadaan masing-masing.

Namun walaupun begitu, saya tetap akan selalu menyanyangi sahabat saya itu. Susah rasanya untuk mendapatkan sahabat yang seperti dia. Yang begitu mengerti kita lebih dari diri kita sendiri.
Dan kuharap untuk sahabatku yang lagi berjuang untuk menempuh kehidupan yang sukses di kemudian hari, jangan pernah lupakan kenangan kita bersama. Jangan pernah lupakan diriku yang terkadang membuatmu jengkel dengan tingkah lakuku. Semoga kita bisa saling mendoakan untuk masa depan kita. Dan semoga persahabatan kita hingga akhir hayat memisahkan kita.

Nah kali ini saya ada satu video puisi, tentang sahabat. Yang judulnya “Teruntuk Sahabat”. Dan ingatlah sahabat kalian bila melihat video ini, siap-siap untuk meneteskan air mata ya, kalo air matanya engga netes ingat aja mantan!Hehehe.




Nah, itu adalah cerita atau bisa dibilang puisi milik teman saya, hehe.✌

0 komentar:

Posting Komentar

 

Dhita's Template by Ipietoon Cute Blog Design